Cerbung (Fatal Affection) Eps 2
Hi kak, lanjut ke eps 2 di cerbung yang saya buat di wattpad
Sekali lagi saya tegaskan, ini adalah cerita saya sendiri dimana dalam cerita ini hanya fiktif belaka dari karakter sampai ke waktu dan tempat di dalam cerita,
Tidak ada unsur ke sengajaan yang saya buat atau tulis di cerita ini, semoga kakak semua menikmati ceritanya :)
Eps 2
2014
Fatal Affection
Yasudahlah toh permintaan pertemanan ku belum di acc oleh Rui..
Lekas ku beranjak menganti pakaian sekolah ku, lalu mencoba kembali mengecek Facebook ku, mungkin permintaan pertemanan ku sudah di terima.
Haha belum ternyata..
Cek lagi ah profil Facebooknya..
Ah ngapain sih, udah ah dia juga mungkin nggak peduli, atau mungkin juga dia nggak akan mencek permintaan pertemanan dari ku
Masalahnya Rui adalah wanita cantik dengan kulit putihnya, rambut hitamnya yang bergelombang, matanya yang sedikit sipit, dan hidungnya yang mancung. Saat Rui tersenyum matanya pasti menjadi sipit dan itu adalah wajah yang sangat cantik sekali, jadi pasti dia nggak akan peduli dengan ku.
Pasti wanita secantik itu sudah punya cowo pikir ku..
Yahh di umur kita yang sekarang, mana mungkin dia nggak punya pacar, jadi udahlah dia nggak akan peduli
Tapi.. aku menyukai Rui dari saat kami berdua masih sama sama duduk di bangku sekolah dasar,lebih tepatnya saat dia pindah ke daerah rumah ku tinggal. Jadi nggak salah dong kalau aku berharap sedikit saja kepedulian dari dia?
Hingga hari berganti pikiran ku atas Rui masih terus menghantui, dan yang jelas permintaan pertemanan ku di Facebook tidak ada tanggapan darinya.
"Dek kamu mau di anter apa naik angkutan umum ke sekolahnya?"
"Oh ayah, naik angkutan umum aja deh" ku menjawab pertanyaan ayahku sambil mengikat tali sepatu
"Oh yaudah Ati-ati di jalan, udah minta ongkosnya belum?"
"Udah kok, yaudah aku berangkat dulu ya yah, Assalamualaikum" ku salami tangan Ayah lalu berangkat ke sekolah di hari Kamis yang sedikit mendung saat itu
Dengan baju yayasan yang harus di pakai pada hari Rabu dan Kamis ini membuat ku sedikit jengkel karena motif nya yang menurutku kuno, yah mau gimana lagi aku hanya mampu masuk Sekolah Swasta yang mengatur pakaian yayasannya harus dipakai di haru Rabu dan Kamis.
Berbeda denga Sekolah Negeri yang menurut ku baju di hari Rabu dan Kamisnya tidak mencolok dan enak untuk di lihat.
Eh..
Rui udah berangkat belum ya?
Seketika terlintas kalimat tersebut di pikiran ku kala diriku melewati rumahnya untuk menuju persimpangan jalan besar di ujung gang komplek perumahan ku.
Rumah ku dan rumah Rui hanya terpisah 7 rumah dan rumah Rui adalah rumah yang paling pertama akan dilihat orang yang masuk ke wilayah perumahan tempat ku tinggal. Karena posisi rumah Rui dengan tugu gang sangat berdekatan.
Dan keluar dari komplek perumahan sudah langsung berhadapan dengan jalan bay-pass dengan mobil mobil truck,puso yang besar besar lalu lalang setiap harinya.
Aku dan Rui memang bertetangga dan pernah beberapa kali bermain bersama disaat masih kecil dulu, dan setelah kami sama sama masuk SMP aku maupun Rui sudah tidak pernah bermain bersama lagi, bahkan bertemu tatap muka saja tidak pernah.
Dan di saat SMP dulu aku harus tinggal di asrama, jadi semakin jarang aku dirumah dan saat itu aku sudah tidak memikirkan rasa suka ku terhadap Rui.
Aku yang menyukai Rui dari saat masih duduk di bangku sekolah dasar ini merasa bahwa Rui mana mungkin memiliki perasaan yang sama dengan ku, jadi perlahan perasaan suka itu redup dan menghilang, dan dengan ditambah aku yang sudah tidak dirumah lagi yang mana harus tinggal di asrama putra semakin dibuat lupa dengan perasaan ku atas Rui.
SMP ku berada di pusat kota dan SMP ku adalah Sekolah Menengah Pertama yang berbasis Agama, jadi kala itu bila ada tetangga ku bertanya "kamu sekolah dimana?"
"di MTS 1 om" .
"di MTS 1 om" .
Yah seperti itu kurang lebih jawaban ku..
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 adalah tempat ku selama 3 tahun menimba ilmu di masa Sekolah Menengah Pertama
Dan siapa sangka kalu Rui masuk SMP Negeri 23 yang jaraknya dari sekolah ku tidak jauh
Kala itu di saat aku hendak pulang dari sekolah dan menaiki angkutan umum, dengan sangat jelas diriku melihat Rui bersama teman temanya sedang menunggu angkutan umum bersama di depan sekolahnya.
Dengan rambut yang di kepang kuda dan poni sampingnya ku lihat begitu cantik Rui dengan setelan sekolahnya beserta tatan rambut simpel yang menambah kecantikannya.
Lanjut Baca Eps #3 : Eps #3
0 Response to "Cerbung (Fatal Affection) Eps 2"
Post a Comment
Saya akan berusaha mengunjungi kembali blog kamu.
Komentar berisi link aktif dan SPAM tidak akan muncul